Filogenetik Populasi Udang Jerbung dengan
Bantuan Bioinformatika untuk Program Pemuliaan dan Usaha Budidaya
Di dunia beberapa jenis organisme yang
memiliki nilai ekonomis tinggi masih diambil dari alam. Padahal Setiap tahun
kebutuhan manusia akan makanan terus bertambah. Jika organisme -organisme tersebut
terus menerus diambil akan menyebabkan stok di alam akan mengalami penurunan
yang drastis bahkan dapat mengalami kepunahan . Dalam dunia perikanan peran
pembudidaya untuk mengurangi ketergantungan pengambilan ikan di alam untuk
dikonsumsi sangat diperlukan. Di harapkan para pembudidaya dapat membudidayakan
organisme-organisme penting yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Penyediaan
induk ikan dari hasil budidaya harus segera dikembangkan untuk mencegah punahnya ikan akibat diambil
secara terus menerus . Domestikasi ikan atau
akuakultur secara keseluruhan telah berperan dalam pening-katan produksi ikan
dunia yang terjadi dalam 18 tahun terakhir ini (Naylor et al., 2000)...
Salah satu organisme diperairan
yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah udang Jerbung (Fenneropeanus merguensis de Man). Namun sayangnya udang ini masih
banyak diambil di alam , sehingga stock di alam semakin menipis. Untuk
menyelamatkan kepunahan udang ini penyediaan induk udang jerbung dari budidaya
harus segera dikembangkan. Keberhasilan domestifikasi udang jerbung akan
mendukung keberhasilan budidaya melalui penyediaan benur yang bermutu. Udang
Jerbung dapat menjadi kandidat spesies dalam program pemuliaan melalui
pemijahan selektif. Sehubungan dengan hal-hal tadi beberapa peneliti dari Pusat
Riset Perikanan Budidaya Jakarta dan Departemen Budidaya Perairan FPIK IPB
melakukan penelitian tentang “Fillogenetik Populasi Udang Jerbung Berdasarkan
Sekuens 16S-rRNA DNA Mitokondria” sebagai data dasar dalam rangka perbaikan
mutu benih melalui program pemuliaan.
Gambar 1. Fenneropeanus merguensis de Man |
Salah satu metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan pemanfaatan Bioinformatika yaitu pada tahap pengeditan hasil sekuensing 16S-rRNA
mtDNA diedit menggunakan bantuan software BIO dan dilakukan analisis
pensejajaran berganda dengan data sekuens tersedia di Bank Gen dengan Blast ( http://blast.ncbi.nim.nih.gov/blast.cgl
) setelah dilakukan analsis hasil sekuensing
dari 5 populasi udang jerbung dapat dikelompokan kedalam 2 kelompok utama yaitu
Kelompok 1 : populasi Udang Jerbung dari NTB, Banten, Bengkulu, dan
Jawa Tengah
Kelompok 2 : populasi Udang
Jerbung dari Kalimantan Barat
Dari pengelompokan tersebut dapat disimpulkan bahwa udang jerbung populasi Kalimantan Barat dapat digunakan sebagai bahan untuk selective breeding dengan populasiu daerah lainnya untuk meningkatkan keragaman genetik.
Penggunaan Bioinformatika dalam dunia perikanan memang semakin meningkat. Agenda penelitian terkini tentang dunia perikanan terutama budidaya mempunyai fokus pada isolasi dan identifikasi gen, fungsi gen, mekanisme ekspresi gen, manipulasi gen dan identifikasi serta pengembangan penanda molekular untuk pemetaan gen. Seluruh aktivitas penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan sumber daya genetik menjadi sumber daya pangan yang potensial dalam meningkatkan produksi bagi kesejahteraan manusia.
Gambar 2. Skema Penggunaan Bioinformatika |
Penggunaan Bioinformatika dalam dunia perikanan memang semakin meningkat. Agenda penelitian terkini tentang dunia perikanan terutama budidaya mempunyai fokus pada isolasi dan identifikasi gen, fungsi gen, mekanisme ekspresi gen, manipulasi gen dan identifikasi serta pengembangan penanda molekular untuk pemetaan gen. Seluruh aktivitas penelitian tersebut bertujuan untuk mengembangkan sumber daya genetik menjadi sumber daya pangan yang potensial dalam meningkatkan produksi bagi kesejahteraan manusia.
Untuk Artikel ilmiah asli dapat dilihat disini “Fillogenetik Populasi UdangJerbung Berdasarkan Sekuens 16S-rRNA DNA Mitokondria”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar